Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

https: img.okezone.com content 2022 07 18 481 2631795 ini-alasan-infeksi-covid-19-gejala-ringan-tetap-berpotensi-long-covid-YWGvX9iYJx.jpeg

Ini Alasan Infeksi Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berpotensi Long Covid : Okezone Lifestyle

Ini Alasan Infeksi Covid-19 Gejala Ringan Tetap Berpotensi Long Covid : Okezone Lifestyle

LONG Covid identik terjadi pada pasien Covid-19 gejala sedang hingga kritis. Tapi, tahukah Anda bahwa pasien Covid-19 gejala ringan juga tetap berpotensi long covid? Kenapa begitu?

Diterangkan Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), hingga saat ini sejatinya tidak ada teori mutlak yang menjelaskan kenapa pasien Covid-19 bisa mengalami long covid.

Tapi, ada beberapa hipotesis, mulai dari inflamasi sistemik hingga hipoksia kronik. Namun, alasan inflamasi sistemik paling cukup berarti.

“Sampai hari ini belum ada suatu penjelasan yang sangat akurat apa yang menyebabkan pasien Covid-19 mengalami long covid. Namun, para pakar banyak yang mengarah pada teori inflamasi sistemik yang mana tubuh pasien Covid-19 mengalami infeksi menyeluruh di seluruh tubuh,” terang dr Agus di Webinar, Senin (18/7/2022).

BACA JUGA : Kabut Otak hingga Insomnia Jadi Gejala Umum Long Covid

Proses infeksi terjadi baik pada level ringan maupun berat. Karena adanya inflamasi menyeluruh tersebut, makanya pada banyak kasus pasien Covid-19 itu mengalami gejala seperti pegal-pegal, tulang linu, sakit kepala.

BACA JUGA : Ahli Yakin Hepatitis Misterius Adalah Long Covid-19, Ini Alasannya!

Itu, kata dr Agus yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), merupakan ‘ulah’ virus dan merupakan bentuk pertahanan alami tubuh dalam upaya melawan virus tersebut. “Itu respons tubuh terhadap serangan virus,” terangnya.

Nah, pada kasus pasien Covid-19 gejala ringan, gejala yang kerap muncul adalah fatigue atau kelelahan. Gejala tersebut terjadi akibat virus menyerang neuromuskular yang menyebabkan kelelahan menyeluruh.

“Sayangnya, pada pasien Covid-19 gejala ringan, gejala tersebut bertahan sekalipun sudah dinyatakan negatif Covid-19. Artinya, sekalipun dia sudah negatif, tapi ada gejala yang bertahan, kondisi kesehatannya belum normal,” ungkap dr Agus yang juga Direktur Utama RSUP Persahabatan.

Sementara itu, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan dr Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K) menerangkan bahwa long covid yang terjadi pada pasien Covid-19 gejala ringan biasanya tidak berat. Kenapa begitu?

“Covid-19 itu terbukti bisa menyerang semua sistem di tubuh. Tapi, semakin besar serangan yang terjadi, maka semakin besar kerusakan, dan itu akan membuat pasien Covid-19 mengalami banyak keluhan saat long covid,” ungkap dr Fathiyah.

Misalnya, pada pasien Covid-19 yang mengalami masalah jantung akibat infeksi Covid-19-nya, setelah dia selesai perawatan Covid-19, mungkin masih merasa jantungnya sering berdebar-debar.

“Nah, pada kasus pasien Covid-19 ringan yang tidak mengalami masalah pada jantung, ya, tidak akan mengalami kondisi long covid pada jantungnya,” tambah dr Fathiyah.

Seperti yang dijelaskan dr Agus sebelumnya, kemungkinan pasien Covid-19 gejala ringan hanya akan mengalami kelelahan yang berkepanjangan sekalipun dia sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan menyelesaikan pengobatan.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *