Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

https: img.okezone.com content 2022 07 16 481 2630540 dokter-diet-belum-tentu-harus-makan-sedikit-lihat-kondisi-kesehatan-masing-masing-e2Ffb044XL.jpg

Dokter: Diet Belum Tentu Harus Makan Sedikit, Lihat Kondisi Kesehatan Masing-Masing : Okezone Lifestyle

Dokter: Diet Belum Tentu Harus Makan Sedikit, Lihat Kondisi Kesehatan Masing-Masing : Okezone Lifestyle

SETIAP orang memiliki cara diet yang berbeda. Pasalnya, diet tersebut harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing orang.

“Diet itu artinya pengaturan makan. Sering orang menyangka diet itu makannya harus sedikit, padahal belum tentu,” kata ahli kesehatan spesialis gizi klinik dr Cindiawaty Josito Pudjiadi MARS MS Sp GK di Jakarta, Jumat 15 Juli 2022.

“Semua orang butuh pengaturan makan dan pengaturan makan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing,” imbuhnya, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Masih Punya Daging Kurban? Yuk Dibikin Empal Serundeng Kemiri ala Chef Devina Hermawan 

Ia mengatakan kalau orang tersebut sudah terkena penyakit diabetes, maka pengaturan makannya khusus pasien diabetes. Diet seperti ini disebut sebagai personalized diet atau diatur secara individual.

“Jadi setiap orang memiliki jenis diet berbeda. Berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi pun berbeda. Misal ada yang butuh diet tinggi protein, ada juga diet yang rendah protein,” papar dr Cindy.

Dia menegaskan, diet ekstrem seperti hanya makan apel atau ubi dan minum air putih tidak baik untuk tubuh karena tubuh membutuhkan nutrisi lengkap agar tetap terjaga daya tahan tubuhnya.

“Misal ada orang yang diet dan berat badannya turun 3 kilogram dalam seminggu. Mereka berpikir dietnya sukses, tapi dietnya benar atau tidak? Karena kadang-kadang yang turun itu adalah otot dan air, tapi lemaknya malah naik,” ungkapnya.

Baca juga: Apa Penyebab Henti Jantung Seperti yang Dialami Ivana Trump? 

Dirinya mengatakan diet seperti itu tidak membuat tubuh makin sehat, tapi justru membuat rentan terkena penyakit, karena daya tahan tubuh menurun.

“Jadi kita enggak bisa (diet) sembarangan. Enggak bisa: ‘Ya udah, hari ini enggak makan’ atau ‘Ya udah, hari ini makan ini aja’. Tetap harus (diet) bergizi lengkap dan seimbang agar daya tahan tubuh kita tetap terjaga,” lanjut dr Cindy.

Menurut dia, mengenali kondisi tubuh masing-masing sangat penting sebelum melakukan diet, salah satunya terkait genetik tubuh.

“Jadi mereka (pasien) melakukan diet berdasarkan hasil pemeriksaan genetik. Ada orang yang ‘Kok mereka bisa diet seperti itu tapi saya enggak?’ Itu karena perbedaan genetic,” jelasnya.

Baca juga: Rahasia Berat Badan Citra Kirana Turun 21 Kg Tanpa Diet Ketat Usai Melahirkan 

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan genetik, orang juga bisa mengenali risiko penyakit yang ada pada tubuh mereka. Misal, ada mereka yang harus berhati-hati dengan kafein.

“Contoh kopi (kafein). Kafein disebutkan bisa menurunkan risiko sakit jantung. Oke, 50 persen dapat keuntungan dari kafein, tapi 50 persen lainnya dapat penyakit dari kafein. Jadi bedanya ada pada kondisi genetik tubuh, ada yang berisiko, ada juga yang tidak (berisiko),” ujarnya.

Baca juga: Sedang Menjalani Diet, Ini 5 Buah yang Cocok Dikonsumsi 

Ia melanjutkan, jika mereka mengonsumsi kopi lebih dari 2 gelas per hari, risiko terkena penyakit diabetes, jantung, gagal ginjal, dan hipertensi akan naik.

“Risiko penyakit itu ditentukan oleh diri kita sendiri. Mau cepat dirawat agar tidak makin parah atau mau ditunda, semua tergantung kita,” tutupnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *