Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Covid-19 Menggila, PPKM Dinilai Tak Efektif Tekan Kasus

Covid-19 Menggila, PPKM Dinilai Tak Efektif Tekan Kasus

Jakarta – Dalam sebagian hari terakhir permasalahan Covid- 19 di Indonesia sebagian kali mencetak rekor, apalagi Sabtu( 16/ 01/ 2021) akumulasi permasalahan menggapai 14. 224 orang serta jadi yang paling tinggi sejauh pandemi ini. Terdapatnya Pelaksanaan Pembatasan Aktivitas Warga( PPKM) juga dinilai tidak efisien buat menekan permasalahan. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman berkata pemerintah wajib belajar dari kesalahan pengendalian pandemi Covid- 19 sejauh 2020. Alasannya, sepanjang ini pengendalian pandemi ini baginya masih belum fokus serta tidak berubah- ubah. “ Buktinya banyak sekali contoh antara himbauan serta realisasi dalam kebijakan tidak bersinergi. Misalnya jangan bepergian namun terdapat diskon ekspedisi, ini merupakan fakta yang telah berkali nampak, kita tidak mau klaster tetapi terdapat pilkada serta,” kata Dicky, Minggu ( 17/ 01/ 2020). Dalam suasana dikala ini baginya yang wajib dicoba merupakan pembatasan secara ketat sebab kondisinya telah kritis. Belum lagi dengan tracing, testing, serta treatment( 3T) yang masih belum maksimal walaupun dikala ini permasalahan terus rekor. “ Gap penemuan permasalahan minimun 40 ribu yang dapat kita temukan, kita baru dapat menciptakan seperempatnya, jika dibiarkan merupakan perihal yang sangat sungguh- sungguh sebab akumulasi dari permasalahan yang tidak ditemukan hendak berpola eksponensial serta meledak,” katanya. Dicky menarangkan Minggu ini, ditaksir terendah permasalahan setiap hari di Indonesia telah naik jadi 50. 000 per hari, serta tadinya 40. 000 per hari. Dengan temuan permasalahan sangat besar di angka 14. 000, masih terdapat gap kelemahan deteksi permasalahan. Dicky memperingatkan perihal ini dapat beresiko sebab hendak menimbulkan lonjakan permasalahan kesakitan serta kematian. “ Terdapatnya PPKM pula tidak efisien, sebab yang vitalnya 3T tidak maksimal,” ucap ia. Dalam sepekan ini, cuma pada 11 Januari saja angka permasalahan baru di dasar 10. 000, sedangkan rentang 12- 16 Januari permasalahan baru senantiasa di atas 10. 000. Dikala ini terdapat 5, 5 juta orang yang dites, dengan positive rate 16, 2%. Dicky pula menegaskan vaksin tidaklah penyelesaian utama dari pandemi ini, sebab perannya senantiasa tidak mengambil alih 3T serta tidak hendak efisien tanpa protokol kesehatan. Tidak hanya itu, walaupun terdapat vaksin masih terdapat kemampuan penularan dari orang yang terserang serta belum terdapat vaksin yang sanggup mencegahnya. “ Vaksin bukan ujung tombak pandemi tetapi vaksin adala strategi pendukung dalam pengendalian pandemi,” katanya.


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210117160833-4-216670/covid-19-menggila-ppkm-dinilai-tak-efektif-tekan-kasus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *