Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

https: img.okezone.com content 2022 07 18 481 2631773 2-tahun-dihajar-pandemi-dokter-kejiwaan-sebut-82-orang-miliki-gangguan-psikologis-pYedRcj4Yl.jpg

2 Tahun Dihajar Pandemi, Dokter Kejiwaan Sebut 82% Orang Miliki Gangguan Psikologis : Okezone Lifestyle

2 Tahun Dihajar Pandemi, Dokter Kejiwaan Sebut 82% Orang Miliki Gangguan Psikologis : Okezone Lifestyle

PANDEMI Covid-19 memberi dampak cukup signifikan pada Indonesia maupun dunia. Tapi, kini pandemi sudah berjalan 2 tahun lebih, bagaimana kabar Indonesia?

Menjadi catatan kita bersama bahwa di awal pandemi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan bahwa terjadi kenaikan kasus kecemasan sebanyak 25 persen pada masyarakat global. Hal ini tentu tidak berdampak baik, dan ternyata cukup berarti juga bagi kestabilan finansial dunia.

 

Ya, banyak negara resesi akibat pandemi Covid-19. Salah satu negara yang belum lama ini ‘drop’ di tengah pandemi adalah Sri Langka. Ekonomi negara itu ‘amburadul’ salah satunya akibat pandemi Covid-19.

Lantas, apa kabar Indonesia? Apakah masyarakat Indonesia kesehatan mentalnya sudah mulai membaik dan urusan ekonominya semakin terkendali setelah melewati pandemi 2 tahun?

Menjawab persoalan kesehatan mental, Dokter Spesialis Kejiwaan RS Mitra Keluarga Cibubur dr Dian Widiastuti Vietara, SpKJ, menjelaskan bahwa pandemi benar-benar memberi dampak luar biasa bagi kesejahteraan manusia.

“Menurut hasil survei, 82% orang memiliki gangguan psikologis karena pandemi ini. Gangguan tersebut meliputi anxiety (75%), dan depresi (85%),” terang dr Dian di acara Community Week ‘Beradaptasi Pasca Pandemi’, yang ditayangkan di Instagram @okezonecom.

Dengan dasar tersebut, tidak heran banyak ahli yang kemudian memprediksi akan terjadi ‘tsunami of mental illness’ pasca-pandemi. Hal ini karena banyak gangguan mental yang terjadi pada masyarakat akibat pandemi, terlebih sekarang sudah berlangsung 2 tahun lebih dan belum juga berakhir.

“Jadi, kita semua harus waspada bahwa ada masalah psikologis yang menyertai pasca-pandemi. Ini perlu diperhatikan oleh kita bersama,” kata dr Dian.

Sementara itu, bagaimana dengan urusan duit? Apakah Indonesia cukup aman dan jauh dari risiko resesi?

Diterangkan Ian Renassa selaku Financial Planner, Founder & CEO FinGram Indonesia, Indonesia sejauh ini masih dalam kategori aman sekalipun banyak negara tetangganya yang resesi di tengah pandemi.

“Kita ini masuk kategori aman. Padahal, belum lama Sri Langka bangkrut,” kata Ian.

 BACA JUGA: Kabar baik, 2.427 Orang Sembuh dari Covid-19 Hari Ini

Apakah ada kemungkinan resesi, Ian mengatakan bahwa Indonesia masih terbilang oke kekuatan ekonominya. Walau kemungkinan terburuk perlu dipertimbangkan dan diwaspadai.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang sampai saat ini masih bertahan dan ekonominya terbilang stabil, tidak cukup terpengaruh akibat pandemi, agar mulai berpikir dewasa khususnya dalam hal penggunaan duit.

“Saya sarankan agar saat ini masyarakat fokus pada kebutuhan, bukan keinginan, karena kondisi resesi di tengah pandemi bisa terjadi kapan saja, pun masalah ekonomi lainnya,” terangnya.

Sebut saja masalah harga bahan makanan dasar yang tinggi, atau kebutuhan hidup dasar yang semakin mahal, kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi. Jadi, penting untuk berpikir bijak dan dewasa dalam penggunaan uang.

“Anda yang tidak kena PHK, pemasukan tidak terlalu terganggu akibat pandemi, sudah sepatutnya bersyukur dan pergunakan uang dengan bijak. Ingat, fokus pada kebutuhan, bukan keinginan,” tambah Ian.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *